Penampakan Buaya Raksasa Gegerkan Warga
KALTENG.CO-Buaya berukuran raksasa mengegerkan warga yang bertempat tinggal di perairan Tatah Bangkal Tengah, Kelurahan Gunung Makmur, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Lokasinya yang berbatasan langsung dengan Kota Banjarmasin, menjadikan kemunculannya ini mengundang ketertarikan banyak orang. Ukuran buaya tersebut berkisar tiga hingga empat meter. Pantas disebut buaya raksasa.
Rusli salah seorang warga setempat, biasa mencari ikan hingga udang galah di sungai itu. Ia beranjak dari rumah sekitar pukul 21.00 Wita, dan baru kembali pukul 01.00 dini hari.
Namun, aktivitas itu tak bisa dilakukannya. Ia kini merasa ngeri, bila mengingat kemunculan buaya. Rusli mengaku sempat melihat hewan tersebut memangsa ternak bebek milik adiknya.
“Bebek milik adik saya itu ada empat ekor. Tiga diantaranya sudah dimangsa. Tiap malam hilang satu ekor,” ungkapnya, Senin (29/8/2022) siang.
Ia mengaku lupa, kapan peristiwa itu terjadi. Tapi seingatnya, kemunculan buaya sudah berlangsung selama satu bulan.
Tak cuma dirinya, namun sudah banyak yang melihatnya pula. Alhasil, warga menjadi ketakutan menjalankan aktivitas di sungai.
“Rerata, warga di sini (Tatah Bangkal, Red) bekerja sebagai petani dan pencari ikan. Makanya, sekarang kami khawatir,” ujarnya.
Ia berharap, buaya tersebut segera ditangkap. Agar warga bisa nyaman bekerja seperti hari-hari biasa.
Hal senada juga diungkapkan Darsani. Lelaki 50 tahun itu mengklaim pernah melihat buaya dimaksud. Seingatnya, peristiwa itu terjadi pada malam hari. Tepatnya, sepuluh hari yang lalu.
“Buaya itu sedang menyambar bebek. Saya perkirakan, panjangnya sekitar tiga meter,” cetusnya.
Darsana panik melihat hewan itu. Ada juga warga lain yang melihat. “Seingat saya, buayanya ada dua ekor. Di pinggir sungai seekor dan di tengah sungai seekor,” ujarnya.
Diakuinya, kemunculan buaya di sungai ini sebenarnya tidak pernah terjadi sebelumnya. Dan tentu, setelah kemunculan buaya itu, tak ada lagi warga yang berani beraktivitas di sungai.
“Kalau penampakan, paling sering mucul malam hari. Kalau siang, tidak pernah terlihat,” tambahnya.
Sementara itu, kabar menghebohkan itu sampai ke Tim Animal Rescue di BPBD Banjarmasin. Beberapa personel langsung bergerak ke lokasi.
Wakil Ketua Tim Animal Rescue, Andy Putera, menyebut, jumlah buaya yang tampak itu lebih dari seekor.
“Dari informasi yang kami himpun, ada empat ekor. Dua di Sungai Tatah Bangkal Tengah, dan dua lainnya di muara sungai, arah Aluh-aluh. Jenisnya buaya muara,” katanya.
Ketika mendapatkan informasi itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel.
Namun, lantaran pihak terkait belum bisa merapat ke lokasi. Dikarenakan masih ada kegiatan di luar daerah. Pihaknya berinisiatif untuk berangkat.
“Karena posisi kami paling dekat dengan lokasi. Lalu, lantaran sungai yang menjadi lokasi penampakan buaya itu tembus ke Sungai Kelayan. Tepatnya, ke kawasan Gerilya,” jelasnya.
Dikatakan Andy, pihaknya ke lokasi, Sabtu (27/8/2022) malam. Bersama personel UPT Damkar Gambut. Total personel berjumlah 14 orang. “Kami juga didampingi langsung kepala desa setempat,” tambahnya.
Lantaran sungainya cukup panjang dan lebar, ketika sampai di lokasi personel dibagi beberapa tim. Dilanjutkan dengan menyisir kawasan sungai, sejak pukul 20.00 hingga 24.00 Wita.
Tim dua sempat melihat penampakan seekor buaya. Sayang, ketika hendak didekati untuk memasang perangkap, ada perahu mesin melintas. Buaya itu lantas kembali menyelam. Sesudah itu, tidak muncul lagi.
Ditambahkan Andy, warga yang tinggal di kawasan itu kini cukup waswas. Maklum, lantaran Sungai Tatah Bangkal Tengah adalah tempat warga menjalankan aktivitas.
Termasuk, sebagai mata pencaharian. Warga di sana secara bergantian sekarang berjaga-jaga. Takut jika air surut buaya naik ke darat.
Di sisi lain, dari informasi awal yang diterima Tim Animal Rescue Banjarmasin, buaya itu diduga lepas dari tempat penangkaran. Namun hingga kini, pihaknya masih menelusuri kebenaran kabar tersebut.
Lantas, apakah ada upaya lanjutan? Andy mengaku ada. Apabila pihaknya mendapatkan laporan atau kabar buaya itu kembali menampakkan diri.
Untuk penyisiran kedua nanti, mereka bakal bergerak bersama BKSDA Kalsel. Ada kemungkinan, saat pemantauan dilakukan, lalu lintas perahu akan disetop sementara.
“Informasi yang diterima, Minggu (28/8/2022) malam, ada rekan-rekan yang mendengar suara anak buaya dari arah seberang sungai. Sayangnya, kami belum bisa menyeberang karena tak ada perahu,” jelasnya.
Pada tahap kedua, tim akan meminta akses untuk disediakan kelotok. Agar penyisiran bisa lebih leluasa dilakukan.
Disinggung apakah ada buaya masuk ke kawasan perairan Sungai Kelayan, Andy mengatakan kemungkinan itu cukup ada.
“Apa lagi bila air pasang. Buaya bisa hanyut ke sini. Makanya, kami juga mencari anak-anak buaya itu untuk ditangkap. Hingga nantinya dilepasliarkan oleh BKSDA Kalsel,” ucapnya.
Ia mengimbau, bagi warga yang tinggal di sekitar sungai yang menjadi lokasi penampakan buaya, agar berhati-hati ketika menjalankan aktivitas.
Kalau memang melihat buaya, lebih baik menghindar saja. Jangan jadikan tontonan. (*/tur)