AKHIR PEKANKAWAT DUNIAKESEHATANMETROPOLISPANDEMI

Hiii Ngeri! Ini Gejala Gejala Cacar Monyet yang Patut Diketahui

KALTENG.CO-Penyakit cacar monyet tak kalah mengerikannya dibandingkan virus HIV/AIDS.  Keduanya sama-sama penyakit akibat hubungan seks tidak sehat, dan dengan lawan jenis.

Gejala penyakit virus cacar monyet ini, justru lebih menonjol daripada HIV/AIDS. Gejala cacar monyet tak hanya luka atau lesi di tubuh, ternyata juga bisa muncul di bagian tubuh lain seperti mulut dan dubur.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengumumkan dunia berstatus darurat penyakit cacar monyet. Sejauh ini sudah menyebar 16 ribu kasus dengan cepat di puluhan negara.

Hampir semua kasus dalam wabah ini adalah di antara gay, biseksual dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki, dan sebagian besar penularan telah dikaitkan dengan aktivitas seksual. Ahli mengingatkan gejala cacar monyet harus ditambah.

“Kami telah menunjukkan bahwa definisi kasus internasional saat ini perlu diperluas untuk menambahkan gejala yang saat ini tidak termasuk, seperti luka di mulut, pada mukosa dubur dan borok tunggal,” kata Penulis Utama Studi Profesor Chloe Orkin dari Queen Mary University dari London seperti dilansir dariAidsmap, Minggu (24/7/2022).

 “Memperluas definisi kasus akan membantu dokter lebih mudah mengenali infeksi dan mencegah orang menularkannya,” tambahnya.

 Perjalanan Kasus Cacar Monyet

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) melaporkan kasus cacar monyet pertama dalam wabah saat ini pada 7 Mei. Pada 18 Juli, UKHSA telah mengidentifikasi 2.137 kasus yang dikonfirmasi di Inggris, betapa cepat hanua dalam waktu 2 bulan.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa telah melaporkan 10.604 kasus di seluruh wilayah Eropa pada 19 Juli, sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah mengumpulkan total 15.848 kasus di seluruh dunia, termasuk 15.605 di negara-negara yang belum pernah melaporkan cacar monyet.

Sebagian besar didiagnosis di klinik HIV, klinik kesehatan seksual atau unit gawat darurat.

Hampir semua mengatakan mereka gay (96 persen), 2 persen biseksual dan 2 persen diidentifikasi sebagai heteroseksual. Usia rata-rata adalah 39 tahun.

Sebanyak 56 orang berusia lebih dari 50 tahun, dan 9 persen sebelumnya telah menerima vaksin cacar. Jumlah itu menunjukkan bahwa vaksinasi sebelumnya tidak sepenuhnya melindungi.

Profil pasien yakni tiga perempat kasus didominasi kulit putih, 12 persen Latin, 5 persen kulit hitam, 4 persen ras campuran. Melihat status HIV, 41 persen pasien adalah HIV positif. (Dikutip dari JawaPos.com/tur)

Related Articles

Back to top button