MEMILIKI anak itu rezeki-rezekian. Kalau sudah rezekinya, ya akan hadir dengan sendirinya. Kalau belum, berarti harus bersabar dan jangan putus terus berusaha.
Memiliki momongan tentunya menjadi hal yang paling ditunggu oleh pasangan suami istri (pasutri). Tapi, meskipun telah berusaha namun pasangan Karin, 34, dan Donwori, 33, belum juga tiba di depan pintu rezeki itu. Tuhan masih mengujinya dengan harus bersabar agar si pintu rezeki terbuka.
Sayangnya, mertua Karin, tidak seperti itu. Keinginan yang membuncah punya cucu pertama, membuat ibu Donwori campur tangan terlalu dalam ke urusan interen rumah tangga anaknya.
Hingga pada puncaknya, Karin diminta cerai oleh mertuanya. Ya gara-gara belum bisa memberinya cucu. “Kami sungguh saling mencintai. Sejak pertama hingga hari ini setelah hampr 9 tahun pernikahan kami. Soal anak, itu kan gak bisa dipaksakan. Tergantung Tuhan mau ngasihnya kapan,” protes Karin di suatu siang dengan gerimis kecil di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.
Emang dasar mertuanya bawel, Karin pun memilih mengalah. Dia pun terpaksa harus meninggalkan Donwori. “Saya nggak sanggup. Harus berbuat apa lagi kalau sudah dicuekin sama mertua. Yang penting sudah usaha sebaik mungkin,” ujar Karin.