KALTENG.CO-Kode-kode yang tersirat usai pertemuan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, memunculkan persepsi berbeda di antara PDIP dan NasDem.
Dalam hal ini Sekjen PDIP Hasto Kristanto menyebutkan, Ketum NasDen itu memberikan kode untuk bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputeri, namun bacaan soal kode yang disampaikan oleh Sekjen PDIP ini dianggap salam alamat oleh Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto.
Kans pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri menjadi pembicaraan hangat di kalangan elite partai tersebut. Mereka saling sindir kode-kode pertemuan dua partai yang masing-masing sudah punya calon presiden (capres). Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan, sedangkan PDIP akan mencalonkan kader sendiri.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan Surya Paloh terkait memberi kode bertemu Megawati belum jelas. Pihaknya masih menunggu kode apa yang dimaksud.
“Kodenya harus kita tangkap dulu, kodenya untuk apa? Untuk kepentingan bangsa dan negara? Untuk kode elektoral? Untuk kode capres-cawapres?’’ ujar Hasto Kristiyanto, Jumat (3/2/2023).
Jika yang dimaksud kode membicarakan capres dan cawapres, Hasto menilai aneh. Sebab, Nasdem sudah punya pilihan capres dan telah memastikan sosok capresnya berbeda dengan PDIP. “Karena pidato Ibu Mega kan capres PDIP dari kader,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyindir pernyataan Hasto. Dia menilai pernyataan Hasto tidak sesuai konteks. “Itu salah alamat, Hasto itu,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sejak awal tidak ada pernyataan dari Surya Paloh ingin bertemu Megawati. Saat itu, Paloh hanya merespons pertanyaan media yang menanyakan kemungkinan safari ke Megawati seusai berkunjung ke Golkar.
“Kita kan ditanya mungkin nggak ketemu? Ya mungkin saja. Bukan lantas secara spesifik kita ingin bertemu Bu Mega. Tidak,” tegasnya. Respons yang disampaikan Paloh menunjukkan sikap partai yang terbuka. (*/tur)
