BeritaMETROPOLISNASIONALUtama

Pembangunan Infrastruktur Dasar IKN Dimulai Agustus, Libatkan Sejumlah Insinyur dari Korsel

KALTENG.CO-Pembangunan infrastruktur dasar di Ibukota Negara (IKN) Nusantara melibatkan sejumlah insinyur atau tenaga teknik sipil dalam bidang konstruksi dari negara Korea Selatan (Korsel) dalam proses perencanaannya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan akan memulai pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Agustus.

Hal tersebut terungkap saat Basuki menerima kunjungan delegasi dari Korea Selatan yang dipimpin Assistant Minister for Road, Ministry of Land, Infrastructure and Transport, Korea Selatan Lee Yoon-Sang di Jakarta.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

”Selain SHMS dan ITS, akan diprioritaskan juga feasibility study dan basic design untuk jalan akses IKN. Kami akan memulai pembangunan infrastruktur dasar IKN pada Agustus,” kata Menteri Basuki.

Sehubungan pembangunan IKN, Assistant Minister for Road Lee Yoon-Sang mengungkapkan telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Korea Selatan.

”Setelah seminar konferensi pada 21 Juni, kami juga akan melakukan technical study ke IKN pada hari berikutnya. Para direksi dan peneliti kami akan ikut ke lokasi untuk menggali lebih banyak ekspansi kolaborasi antara kedua negara,” kata Lee Yoon-Sang.

Kunjungan delegasi Korsel ke Indonesia pada Senin (20/6/2022) merupakan bagian dalam Konferensi Jalan Indonesia-Korea Ke-17, yang merupakan kerja sama teknis bilateral antara Kementerian PUPR Indonesia dengan Kementerian Konstruksi dan Perhubungan Korea Selatan.

Konferensi Jalan Indonesia-Korea Ke-17 diselenggarakan pada 20–23 Juni 2022 dengan tema Smart City for IKN.

Adapun SHMS dan ITS merupakan dua kerja sama hibah antara Indonesia dan Korea Selatan yang saat ini sedang berlangsung. Yakni manajemen terpadu untuk structural health monitoring system (SHMS) untuk jembatan nasional di Indonesia serta penyusunan master plan dan pilot system intelligent transport systems (ITS) untuk area Metropolitan Jakarta.

”Pada Juli, kami akan mengirim 25 young engineer PUPR ke Korea Selatan untuk menjalani pelatihan terkait smart city. Selain itu ada 14 young engineer yang juga akan ke Korea Selatan untuk belajar mengenai SHMS jembatan. Ini merupakan bentuk kerja sama yang lebih konkret selain diskusi-diskusi yang kita lakukan pada seminar atau konferensi,” ujar Basuki.

Selain itu, terdapat juga tiga hibah yang saat ini sedang dalam proses pipeline yaitu FS dan basic design immersed tunnel Teluk Balikpapan (jalan tol akses IKN), pembentukan manajemen konstruksi digital dan hijau di Indonesia, dan pembentukan sistem informasi jalan tol di Indonesia. (Dikutip dari JawaPos.com)

Related Articles

Back to top button