
KALTENG.CO-Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah menggelar pelatihan bertajuk “Dai Muda Penggerak Desa” di Yogyakarta. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para dai muda dengan keterampilan dakwah yang relevan dengan tantangan era digital, serta memperkuat peran mereka sebagai agen perubahan sosial di tingkat desa.
Pelatihan ini dirancang untuk menjawab tantangan generasi muda Islam dalam menjadi motor penggerak perubahan sosial.







Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, mengatakan bahwa pelatihan ini akan membekali para dai muda dengan wawasan keislaman yang luas dan keterampilan dalam membangun masyarakat yang mandiri dan berkarakter.
“Dai muda memiliki peran strategis dalam membangun desa berbasis nilai-nilai Islam yang progresif,” kata Dzulfikar dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).










Ia menambahkan bahwa para dai muda harus mampu mengintegrasikan ajaran agama dengan kebutuhan masyarakat, termasuk dalam ranah ekonomi, sosial, dan budaya.
Dai Muda sebagai Agen Perubahan Sosial di Desa
Dengan pelatihan ini, diharapkan para dai muda dapat menjadi penggerak perubahan yang mampu menghadirkan dakwah yang lebih kontekstual, inovatif, dan berdampak luas di masyarakat desa.
Pelatihan ini juga sejalan dengan program kader penggerak desa yang dicanangkan dalam Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2024.
Pemuda Muhammadiyah berharap, dengan membentuk dai muda yang berdaya, mereka dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi, sosial, infrastruktur, tata kelola pemerintahan desa, dan pelestarian lingkungan hidup.
Pelatihan ini akan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk pejabat pemerintah, tokoh agama, cendekiawan, pakar ekonomi, pakar ilmu komunikasi, dan tokoh politik. Di antaranya adalah Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, Menteri Desa & PDT Transmigrasi Indonesia Yandri Susanto, Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Arif Jamali Muis, dan lainnya. (*/tur)