Ekonomi Kalteng, Pertambangan Terkontraksi 5,49 persen
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Pertumbuhan ekonomi Kalteng pada triwulan II-2021 tumbuh 5,56 persen bila dibandingkan triwulan II-2020 (y-on-y).
Pertumbuhan tertinggi di capai oleh kategori informasi dan komunikasi sebesar 26,74 persen. Di ikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 26,61 persen, serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 21,25 persen.
“Sedangkan kategori yang mengalami kontraksi hanya kategori pertambangan dan penggalian sebesar 5,49 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, Kamis (5/8/2021).
Ia melanjutkan, struktur perekonomian Kalteng triwulan II-2021 di dominasi oleh tiga kategori utama. Yakni Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 22,29 persen, Industri Pengolahan sebesar 17,48 persen dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 12,50 persen.
Berita Terkait……Kontraksi Ekonomi Kalteng Didorong LU Pertambangan
“Bila di lihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan II-2021 (y-on-y), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,29 persen, di ikuti Industri Pengolahan 1,20 persen dan konstruksi sebesar 0,79 persen,” imbuhnya.
Eko juga menyampaikan, ekonomi Kalteng triwulan II-2021 tumbuh 2,92 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi di capai Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 73,02 persen. Sementara itu, terdapat 6 kategori yang tumbuh negatif yaitu Kategori Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Jasa Keuangan; Real Estate; Jasa Perusahaan; dan Jasa Lainnya.
“Kategori yang mengalami kontraksi terbesar adalah kategori jasa perusahaan yang tumbuh negatif sebesar 11,75 persen,” terangnya.
Sementara itu, ekonomi Kalteng semester I-2021 tumbuh 1,10 persen. Pertumbuhan tertinggi di capai oleh Kategori Informasi dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 29,36 persen.
“Sementara itu, hanya kategori pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi yaitu sebesar 15,28 persen,” tandasnya. (aza)