Ekonomi Bisnis

Nilai Ekspor ke India, Korsel, Thailand dan Taiwan Meningkat

PALANGKA RAYA – Total nilai ekspor selama Agustus 2020 senilai US$88,44 juta, sebagian besar ditujukan ke tiga negara, yaitu Tiongkok US$32,76 juta, Jepang US$12,32 juta dan India US$11,52 juta. Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 64,00 persen dengan rincian Tiongkok 37,04 persen, Jepang 13,93 persen dan India 13,03 persen.

“Dibandingkan bulan sebelumnya, terjadi peningkatan nilai ekspor ke India, Korea Selatan (Korsel), Thailand dan Taiwan. Ekspor ke India meningkat 12,06 persen, dari US$10,28 juta pada Juli 2020 menjadi US$11,52 juta pada Agustus 2020,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Yomin Tofri M.A, belum lama ini.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Menurut dia, peningkatan ekspor ke India salah satunya didorong oleh peningkatan ekspor bahan bakar mineral sebesar 11,20 persen. Sementara itu, Ekspor ke Tiongkok dan Jepang mengalami penurunan masing-masing sebesar 34,19 persen dan 78,31 persen.

“Turunnya ekspor ke Tiongkok dan Jepang disebabkan oleh berkurangnya ekspor bahan bakar mineral dengan penurunan sebesar 79,06 persen Tiongkok dan 40,98 persen Jepang,” terangnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Secara kumulatif, lanjut Yomin, pada Januari-Agustus 2020, ekspor ke Tiongkok terus mengalami peningkatan 8,00 persen dan kembali berada di posisi pertama mengungguli ekspor ke Jepang. Ekspor ke Tiongkok selama Januari-Agustus 2020 sebesar US$403,74 juta dan berkontribusi sebesar 33,00 persen dari total ekspor. Ekspor ke Jepang pada periode yang sama bernilai US$383,99 juta dan berkontribusi sebesar 31,38 persen.

“Ekspor ke India berada di posisi ketiga dengan nilai kumulatif sebesar US$142,27 juta dan berkontribusi sebesar 11,63 persen,” jelasnya.

Selanjutnya, impor selama Agustus 2020 senilai US$2,68 juta sebagian besar berasal dari Malaysia US$1,35 juta, Singapura US$1,16 dan Arab Saudi US$0,13 juta. Secara kumulatif, Januari-Agustus 2020, Singapura, Malaysia dan Laos masih menjadi negara asal impor utama dengan kontribusi masing-masing sebesar 42,37 persen, 33,57 persen, dan 8,60 persen.

Singapura, tegas dia, merupakan negara asal utama impor bahan bakar mineral, Malaysia merupakan negara asal utama impor mesin atau pesawat mekanik, sedangkan Laos merupakan negara asal utama impor pupuk.

“Selama Januari-Agustus 2020, impor dari Singapura dan Arab Saudi mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu, sedangkan impor dari negara lain justru mengalami penurunan,” tandasnya. (aza)

Related Articles

Back to top button