Hukum Dan Kriminal

Diduga Korsleting Listrik, Ruang Lab TKJ SMKN 3 Palangka Raya Nyaris Ludes Terbakar

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Sebuah insiden kebakaran nyaris melahap salah satu ruangan di SMK 3 Kota Palangka Raya, tepatnya di Ruang Laboratirium Teknik Komputer Jaringan (TKJ) pada lantai 2, Selasa (8/10/2024).

https://kalteng.co

Kejadian ini diduga kuat akibat korsleting listrik yang terjadi di ruangan tersebut. Kepulan asap putih terlihat memenuhi seluruh isi ruangan itu.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Setelah menerima laporan, puluhan petugas pemadam kebakaran dari pemerintah daerah, Badan Pemadam Kebakaran (BPK), serta relawan dengan sigap tiba di lokasi untuk mengambil tindakan.

Berkat respons cepat tersebut, korsleting listrik yang terjadi dapat dikendalikan dengan cepat sebelum munculnya api yang dapat menghanguskan seluruh ruangan tersebut.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Komunikasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan, pihaknya menerima laporan tersebut pada sekitar pukul 09.10 WIB.

“Laporan yang kami terima saat itu, bahwa pada ruang lab sekolah tersebut terdapat kepulan asap berwarna putih yang cukup pekat yang keluar dari plafon,” katanya, seusai kejadian.

Lanjutnya, arus pendek ini terjadi akibat kabel kepanasan melemahkan bungkusan luar kabel yang menempel pada dinding ruangan yang berfungsi membagi aliran listrik.

“Penyebab 90 persen positif akibat korsleting listrik. Kabel itu tidak mampu menanggu beban keperlu yang diperlukan saat itu,” tukasnya.

Salah seorang guru sekolah setempat, Loli Amelia mengungkapkan, bahwa mulanya ia juga tidak tahu bagaimana peristiwa tersebut bermula. Ia baru mengetahui setelah siswa berteriak kebakaran dan ada asap.

“Setelah mengecek ke ruang itu, asap sangat pekat dan mengeluarkan aroma tidak mengenakan,” tuturnya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya semua guru dan siswa saat itu diarahkan untuk berkumpul di tengah lapangan sekolah.

“Para siswa ketika itu kami minta untuk pulang ke rumah masing-masing. Kemudian kami menghubungi pihak pln dan pemadam untuk menanganinya,” pungkasnya. (oiq)

Related Articles

Back to top button