PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Operasi Ketupat Telabang 2025 yang berlangsung selama 17 hari, sejak 23 Maret hingga 8 April 2025, resmi berakhir. Polda Kalteng mencatat adanya peningkatan angka kecelakaan lalu lintas dibandingkan pelaksanaan tahun sebelumnya.
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol. Erlan Munaji, mewakili Kapolda Kalteng Irjen Pol. Iwan Kurniawan dan Dirlantas Polda Kalteng Kombes Pol. R S Handoyo, menyampaikan, secara umum pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2025 di wilayah Kalimantan Tengah berjalan aman dan kondusif.
“Selama Operasi Ketupat Telabang 2025 tercatat sebanyak 31 kasus kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah tersebut, 9 orang meninggal dunia, 8 mengalami luka berat, dan 26 lainnya luka ringan. Kerugian material yang ditimbulkan mencapai Rp138.450.000,” jelas Erlan, Jumat (11/4/2025).
Jika dibandingkan dengan Operasi Ketupat Telabang 2024, terdapat peningkatan sebanyak 4 kasus. Tahun lalu, jumlah kecelakaan sebanyak 27 kasus dengan korban meninggal dunia 8 orang, luka berat 2 orang, luka ringan 31 orang, dan kerugian material mencapai Rp57.600.000.
Berdasarkan data analisis dan evaluasi (Anev) kecelakaan lalu lintas selama operasi, Kota Palangka Raya menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 10 kasus. Disusul Kotawaringin Timur 7 kasus, Pulang Pisau 4 kasus, Barito Timur, Kapuas, Murung Raya, dan Kotawaringin Barat masing-masing 2 kasus, serta Barito Selatan dan Seruyan masing-masing 1 kasus.
“Total keseluruhan kasus kecelakaan lalu lintas selama operasi sebanyak 31 kasus,” tegas Erlan.
Meski angka kecelakaan meningkat, Polda Kalteng tetap menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran, mitra kerja, dan elemen masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Operasi Ketupat Telabang 2025.
“Kapolda Kalteng menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh pihak. Kami tetap berkomitmen menjaga situasi Kalteng yang aman, tertib, dan kondusif pasca Lebaran,” pungkasnya. (oiq)
EDITOR: TOPAN