Kuala Kapuas

Kades Wargo Mulyo Wajibkan KPM Harus Vaksin

KUALA KAPUAS, Kalteng.co – Kades Wargo Mulyo wajibkan KPM harus vaksin. Dalam upaya menuntaskan program pemerintah yang mewajibkan masyarakat menerima Vaksin Covid-19, dan intruksi Bupati Kapuas Ir. Ben Brahim S Bahat, MM, MT dalam pelayanan administrasi pemerintah harus sudah divaksin.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintahan Desa (Pemdes) Wargo Mulyo Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas, mulai berlakukan sanksi kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang selama ini mendapatkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) bersumber dana dari Dana Desa (DD), tapi belum divaksin.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kades Wargo Mulyo, Sukardi, mengakui hasil rembukan warga desa terkait aturan yang diintruksikan guna menindaklanjuti perihal wajib vaksin, maka pihaknya wajibkan kepada para KPM, yang selama ini mendapatkan BLT-DD dengan sanksi.

“Apabila tidak dapat menunjukan sertifikat vaksin, maka tidak bisa menerima bantuan dana tersebut,” ucap Sukardi.

Kades mengakui setelah dimusyawarahkan, maka akan di alihkan ke warga lainnya yang memang juga masuk dalam kriteria yang ditetapkan, terkecuali mereka yang tidak bisa menerima vaksin berkenaan dengan perihal kesehatannya.

Itupun akan didasari dengan surat keterangan dari pihak medis, atau dokter spesialis berkaitan dengan kronologis penyakit yang dideritanya.

“Kami selaku pemdes akan menerapkan sebagaimana himbauan Bupati Kapuas, terkait syarat bagi KPM yang bisa menerima bantuan, untuk penyaluran dana BLT-DD tahap III nanti sudah akan kami memberlakukan,” tegas Kades.

Kades menerangkan, untuk saat ini pelaksanaan vaksin bagi masyarakatnya sudah terealisasi kurang lebih 75 persen dari jumlah 905 jiwa, dengan rincian 561 orang sudah menerima vaksin baik satu dan dua, jadi ada sekitar 248 jiwa itu memang belum bisa menerima dengan kriteria belum cukup umur, serta karena ada kronologi riwayat penyakit bawaan.

Selain itu, lanjutnya juga pihaknya juga terus berupaya untuk memberikan edukasi kepada 186 orang warga yang mungkin sudah terhasut dengan informasi yang tidak benar. Sehingga dengan tegas menolak atau tidak mau di vaksin dengan alasan yang beragam.

“Seperti takut setelah di vaksin akan meninggal, dan juga karena takut terhadap jarum suntik,” tutupnya. (alh)

Related Articles

Back to top button