PANGKALAN BUN, Kalteng.co – Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah, Tri Saptono Sambudji, mengingatkan pentingnya kedisiplinan kepada para pegawai, khususnya di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Bun. Ia menegaskan bahwa tindakan pelanggaran tidak akan dibiarkan tanpa sanksi tegas.
“Kami tegaskan kepada seluruh jajaran, jika ditemukan pelanggaran, tidak akan ada keraguan dalam memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Saya harap petugas senantiasa melakukan pengawasan secara ketat di dalam lapas,” ujar Tri Saptono Sambudji saat melakukan kunjungan kerja untuk monitoring dan evaluasi di Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun.
Dalam kunjungan tersebut, Kadivpas memberikan pengarahan dan penguatan tugas serta fungsi kepada para pegawai. Ia juga menekankan kepada seluruh jajaran agar memahami 3+1 kunci sukses pemasyarakatan, yaitu Deteksi Dini, pemberantasan narkoba, pungli, serta Sinergitas, dengan konsep ‘Back to Basic’ sebagai landasan utama.
“Pahami dengan baik 3+1 kunci sukses pemasyarakatan dan konsep ‘Back to Basic’ yang menjadi dasar kerja kita untuk menciptakan pemasyarakatan yang lebih baik. Ikuti SOP yang ada dan jangan sampai menyimpang dari aturan,” tegasnya.
Selain itu, Tri juga memberikan apresiasi atas upaya pembinaan yang dilakukan oleh para pegawai terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Ia mengamati berbagai kerajinan yang dihasilkan di bengkel pelatihan kerja Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun, termasuk pembuatan Mandau—senjata tradisional Kalimantan—yang diolah secara manual oleh WBP menggunakan peralatan yang disediakan oleh Subseksi Pembinaan. Keterampilan ini tidak hanya memberi nilai jual, tetapi juga mendukung program pembinaan yang lebih baik.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung setiap program yang ada, terutama yang berkaitan dengan layanan dan pembinaan WBP. Saya berharap program-program ini terus berlanjut dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” pungkas Tri. (son)
