PENDIDIKANUNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FISIP UPR Gelar Review Kurikulum Berbasis OBE

PALANGKA RAYA, Kalteng.co  – Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Palangka Raya (FISIP UPR) menggelar Review Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) dari 15-16 Juli 2024 di Hotel Luwansa Palangka Raya.

Dalam kegiatan tersebut, Dekan FISIP UPR, Bhayu Rhama, ST.,MBA.,PhD menegaskan, dalam implementasi UU. Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang bertujuan menghasilkan kurikulum yang berkualitas guna menghasilkan lulusan yang kompetitif, berkompeten, dan dibutuhkan oleh masyarakat.

Sehingga, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan capayan pembelajaran lulusan.

“Sebenarnya kurikulum yang kita bahas saat ini adalah capaian pembelajaran lulusan. Outcome itu penting, tapi untuk memenuhi hal itu tentunya ada beberapa kaidah yang juga harus terpenuhi. Kadang kala kita terpaku terhadap proses, tapi lupa pada hasilnya,” ucap Bhayu, saat dikonfirmasi Kalteng.co, Senin (15/7/2024).

Kendati demikian, ia berkeinginan bagaimana mencapai hasil lulusan yang diinginkan dengan proses tepat, dengan melihat dari perbedaan demografi sekarang ini, soft skill atau hard skill diperlukan tidak hanya dari sisi pendikanyanya saja, ditambah lagi dengan pendidikan karakter bagi mahasiswa itu sendiri.

“Kalau dilihat dari sarana dan prasarana dalam menunjang terlaksananya OBE ini memang masih kurang. Namun, pemahanan dan keterampilan untuk menjalankan OBE sangat dibutuhkan sehingga ketika dosen mampu atau mengevaluasi apa yang kita perlukan, maka keterbatasan saran dan prasarana bisa dicarikan solusi,” ujarnya.

Salah satu Asesor Muda Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi ini berharap telaksananya kegiatan ini dapat  menyatukan pandangan visi dan misi dengan harapan outcome diharapkan mencapai hasil lulusan yang unggul dan berkarakter. Untuk mencapai hal itu, tentunya dibutuhkan strategi yang dilakukan bersama-sama.

Disisi lain, Wakil Ketua Indonesian Association For Public Administration (IAPA), Dr. M.R Khairul Muluk, S.Sos., M.Si ketika diwawancarai menyampaikan, kurikulum OBE bukan hal baru, tetapi harus secara berkala sekurang-kurangannya lima tahun sekali harus di update.

“Penyusunan kurikulum sering kali berubah dan disesuaikan. Saat ini dengan Outcome Based Education yang paling penting adalah bagaimana kita (Program Studi, Red) menetapkan atau menentukan standar kompetensi lulusan,” kata Khairul.

Menurutnya, standar kompetensi lulusan harus disusun untuk kepentingan empat atau lima tahun kedepan dengan melihat standar kompentensi yang dibutuhkan “pasar” ketika mahasiswa nantinya lulus.

Dijelaskannya, selama ini sering terjadi standar kompetensi itu disusun saat menempuh pendidikan. Padahal seharusnya standar kompetensi itu disusun saat mahasiswa lulus 4 sampai 5 tahun kedepan.

“Hal-hal seperti inilah yang harus kita rumuskan. Cek lagi apa betul kompetensi lulusan dalam kurikulum yang ada masih relevan empatsampai lima tahun kedepan. Karena zaman berubah terus. Sehingga Program studi tidak lagi menyusun kurikulum berbasis pada mata kuliah apa yang dikuasai oleh dosennya, tapi berbasis pada mata kuliah apa yang dibutuhkan mahasiswanya di dunia usaha, dunia induatri dan dunia kerja,” pungkasnya. (Ina)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button