BeritaPENDIDIKANSampitUtama

PTM di SMP 3 Kabupaten Kotim Digelar dengan Prokes Ketat

SAMPIT,kalteng.co – Seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), sudah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Untuk mencegah penularan virus corona, kehadiran siswa dibatasi dan diberlakukan prokes (prokes) yang ketat. Sesuai instruksi pemerintah, pembelajaran tatap muka tingkat SMP baik negeri maupun swasta, diperbolehkan digelar sejak 30 Agustus 2021.

Keputusan ini pun disambut antusias oleh guru dan siswa, salah satunya di SMP 3 Sampit. Siswa diwajibkan cek suhu tubuh dan cuci tangan di pintu masuk sekolah. Tempat duduk di dalam kelas juga diberi jarak, serta jam pelajaran dibatasi 4 jam dalam sehari, dengan tingkat kehadiran siswa dibatasi 50 persen.

“Pelaksanaan PTM yang kami gelar dengan penerapan prokes yang sangat ketat, dari memasuki pintu gerbang sekolah, sesmua siswa menjalani pengecekan suhu tubuh, wajib menggunakan masker, mencuci tangan , dan menjaga jarak,” kata Kepala Sekolah SMP 3 Sampit, Hj Siti Hadijah, Rabu (1/9).

Adapun, kata Siti Hadijah teknis pelaksanaan PTM terbatas menghadirkan siswa secara persif yaitu di bagi dua, dengan tingkat kehadiran siswa dibatasi 50 persen. Dia berharap, kerja sama semua pihak untuk selalu mengingatkan dan menerapkan prokes sehingga pelayanan pendidikan di sekolah dapat terlaksana.

“Dalam pendidikan khususnya penguatan karakter tidak dapat dilaksanakan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara maksimal, hal ini tentunya berdampak pada perilaku anak didik. Maka untuk itu, menerapkan prokes harus benar-benar menjadi perhatian semua pihak termasuk orang tua siswa,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Suparmadi menyebutkan, pihaknya terus memantau percobaan PTM terbatas. Sejauh ini pembelajaran masih berjalan normal sesuai keinginan. “Sejumlah sekolah ada yang memulai PTM sejak Senin 30 Agustus 2021, dan ada juga yang memulai hari ini, 1 September 2021.

PTM masih di uji coba hingga 6 September 2021 mendatang. Saya melihat di beberapa sekolah dalam maupun luar kota, semuanya berjalan seperti yang diharapkan,” terangnya. Diungkapkannya, pembelajaran tatap muka terbatas bukan pertama kali ini dilakukan di Kotim. Namun juga, pernah sebelum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu. (sli/ans)

Related Articles

Back to top button