ALL SPORTBeritaSport

Buntut Dikalahkan  RANS Nusantara FC, Azrul Ananda Mundur Sebagai Presiden Persebaya

KALTENG.CO-Presiden Persebaya Azrul Ananda mengaku paling bertanggung jawab dengan keterpurukan prestasi Persebaya di Liga 1 musim 2022-2023.

Puncaknya, adalah kekalahan dikadang sendiri melawan RAN Nusantara FC dengan skor 1-2. Kekalahan yang membuat para bonek atau sporter fanatik klub ini ngamuk.

CEO sekaligus Presiden  Persebaya ini pun memilih mengundurkan diri. Sebagai bentuk penebusan dosa dan keselahannya dalam memimpin Persebaya.

Hasil buruk yang didapatkan Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023 membawa konsekuensi. Azrul Ananda memutuskan mundur sebagai Presiden Persebaya.

Azrul mengumumkan keputusan mengejutkan ini di depan Bonek dalam pertemuan terbuka di kantor manajemen Persebaya, Dukuh Manunggal, Gayungan hari ini (16/9/2022).

Keputusan mundur ini sangat cepat. Hanya kurang dari satu hari setelah Persebaya dikalahkan RANS Nusantara FC dengan skor 1-2 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo tadi malam (15/9/2022).

Persebaya memang berada dalam fase yang buruk pada Liga 1 2022-2023. Sebelum kalah melawan RANS, Persebaya dikalahkan Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo dengan skor 0-1, lalu dibantai tuan rumah PSM Makassar dengan skor 0-3.

Azrul mengatakan akan mengajukan surat pengunduran diri secara resmi pada Senin (19/9/2022). Setelah itu, dia dan timnya akan mempersiapkan pengambilalihan Persebaya kepada manajemen baru.

“Senin saya akan mempersiapkan legalnya. Tetapi saya akan komitmen. Saya akan tuntaskan sampai musim ini selesai, saya akan selesaikan sebaik mungkin,” kata Azrul.

“Kami akan serahkan Persebaya ke pemiliknya (Koperasi Surya Abadi Persebaya, Red). InsyaAllah, Persebaya ini aman. Tidak akan ke mana-mana. Anda semua harus bersyukur atas itu,” imbuh Azrul di depan Bonek.

“Saya sekali lagi minta maaf atas kegagalan saya membawa Persebaya ke arah yang lebih baik,” ucap Azrul lagi.

Menurut Azrul, semua yang terjadi di Persebaya, termasuk penurunan prestasi merupakan tanggung jawabnya sebagai presiden klub.

“Jadi kalau ada yang menyebut love Persebaya, hate management, artinya itu adalah saya. Karena saya CEO-nya, saya presidennya,” ucap Azrul.

Jika ditanya tentang evaluasi hasil pertandingan, kata Azrul, yang harus dievaluasi adalah dia sendiri. Tadi malam, Azrul dan timnya melakukan pertemuan di Gelora Delta. Dari hasil pertemuan tersebut, ide untuk mundur sebagai Presiden Surabaya akhirnya muncul.

“Saya bersyukur bisa mengelola klub yang sudah dekat dengan saya sejak kecil. Saya melanjutkan apa yang pernah diperjuangkan oleh ayah saya (Dahlan Iskan), oleh senior-senior.”

“Dalam lima tahun terakhir, saya sangat menikmati segala grafis, sinus, cosinus, naik-turunnya tim ini. Saya bersyukur, Persebaya saat ini berada dalam kondisi yang jauh lebih baik daripada lima tahun yang lalu.”

“Mungkin cara saya selama ini kurang disukai dan kurang cocok dengan cara temen-temen sekalian. Saya sekarang mundur sebagai CEO Persebaya. Semua tanggung jawab, semua tanggungan, dan beban-beban akan kami selesaikan sebaik mungkin.”

“Kami akan menyelesaikan secara legal sebaik mungkin. Dengan positif, dengan sebaik-baiknya. Yang kenal dengan saya pasti tahu bahwa saya bukan orang yang melarikan diri dari tanggung jawab.”

“Saya akan menyelesaikan ini dengan baik. Kita akan menuntaskan musim ini dengan sebaik mungkin,” ucap Azrul.

Azrul kali pertama menjadi Presiden Persebaya pada 2017. Pada tahun pertamanya, dia berhasil mengantarkan Persebaya yang baru diakui statusnya oleh PSSI, menjadi juara Liga 2 dan promosi ke Liga 1 2018.

Pada Liga 1 2018, Persebaya finis di posisi kelima klasemen akhir. Lalu, setahun kemudian, Persebaya naik ke peringkat kedua.

Setelah semusim vakum karena pandemi Covid-19, musim lalu Persebaya kembali finis di posisi kelima Liga 1 2021-2022. Saat ini, Persebaya berada di posisi papan bawah, yakni di peringkat ke-14 klasemen sementara Liga 1 2022-2023. (*/tur)

Related Articles

Back to top button