BeritaPalangka RayaUtama

Cegah Stunting Sedini Mungkin

PALANGKA RAYA,KALTENG.CO-Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Ruselita mengimbau agar masyarakat dapat memperbaiki pola makan, pola asuh anak, penyeimbangan gizi serta sanitasi di lingkungannya masing-masing. Hal tersebut merupakan upaya pencegahan stunting terhadap tumbuh kembang sang anak. Pasalnya, stunting saat ini telah menjadi ancaman terbesar terhadap sumber daya manusia (SDM) seluruh wilayah Indonesia.

“Untuk mencegahnya perlu diawali dari lingkungan rumah, dilanjutkan dengan membudidayakan hidup sehat,” ucap legislator yang membidangi Perekonomian dan Pembangunan ini, Kamis (26/8).

Srikandi Partai Perindo ini menilai, sebagian masyarakat masih belum mengenal istilah stunting. Anak yang mengalami stunting akan mempengaruhi kemampuan kreativitasnya, hingga tumbuh kembangnya. Selain itu, anak tersebut akan mudah sakit kemampuan kognitif di bawah rata-rata kecerdasan anak seusianya.

“Maka dari itu, pentingnya para orang tua memperbaiki pola makan. Pasalnya seorang anak mengalami stunting, dikarenakan kurangnya asupan gizi kronis dalam waktu yang cukup lama. Kita wajib untuk mencegahnya sedini mungkin, diantaranya menjaga pola asuh anak dengan baik dan benar, disertai dengan menjaga kebersihan sanitasi lingkungan,” terangnya.

Lebih lanjut ditekankan Ruselita, dalam kehidupan sehari-hari, gizi yang seimbang perlu diterapkan dan dibiasakan. Contoh, dalam satu porsi makanan, setengah piring di isi dengan sayur dan buah, kemudian setengahnya lagi di isi dengan sumber makanan yang mengandung protein (baik itu nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak dari kandungan karbohidrat.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Jika semua komponen masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya kesehatan dengan memprioritaskan perilaku hidup bersih dan sehat dapat dimulai dari diri sendiri. Yang mana pada akhirnya diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk menjalankan perilaku tersebut hingga berkembang menjadi kebiasaan yang masif, di mana lebih dikenal dengan istilah Gerakan Masyarakat Sehat (Germas),” tutup Ruselita. (ahm/uni)

Related Articles

Back to top button