Ingin Dagangan Laris Manis? Ini 5 Benda Penglaris Alami Berdasarkan Primbon Jawa

KALTENG.CO-Setiap pelaku usaha tentu mendambakan tokonya ramai pembeli dan dagangannya laris manis. Namun, realitanya tidak semua usaha langsung berjalan mulus.
Ada kalanya toko sepi, pelanggan hanya lalu lalang tanpa mampir, dan stok dagangan menumpuk. Masa-masa ini seringkali membuat pedagang merasa putus asa dan bingung mencari solusi.
Namun tahukah Anda, dalam kepercayaan masyarakat Jawa, khususnya yang masih memegang erat ajaran spiritual dan Primbon, ada cara alami yang dipercaya dapat membuka pintu rezeki dan melancarkan usaha. Cara tersebut melibatkan penggunaan benda bertuah alami sebagai penglaris dagangan.
Menurut penjelasan dalam salah satu video di kanal YouTube Mazensa, yang aktif membahas Primbon Jawa, lima benda berikut ini bukan sekadar alat bantu fisik. Mereka dipercaya memiliki energi spiritual positif yang bisa mendatangkan keberuntungan jika digunakan dengan niat baik dan disertai doa.
Berikut ini adalah uraian mengenai lima benda penglaris alami tersebut:
1. Beras Kuning
Beras kuning telah lama dikenal dalam tradisi Jawa sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan. Beras ini biasanya dibuat dengan mencampurkan kunyit atau pewarna kuning alami pada beras putih biasa.
Cara Penggunaan: Taburkan sedikit beras kuning di sudut-sudut toko atau di tempat penyimpanan uang. Lakukan dengan niat baik dan harapan agar rezeki mengalir deras, serta pelanggan datang berbondong-bondong. Beberapa pedagang juga menyimpan segenggam beras kuning di laci kasir.
2. Daun Bidara
Daun bidara dikenal dalam berbagai kepercayaan sebagai penolak bala atau pembersih energi negatif. Dalam konteks penglaris dagangan, daun bidara dipercaya dapat membersihkan aura toko dari energi buruk yang mungkin menghalangi datangnya pembeli.
Cara Penggunaan: Siapkan beberapa lembar daun bidara, bisa yang segar atau kering. Letakkan di beberapa titik di dalam toko, misalnya di ambang pintu masuk, di atas meja kasir, atau di tempat display dagangan. Ada pula yang menyarankan merendam beberapa lembar daun bidara dalam air, lalu airnya dipercikkan di sekitar toko.
3. Batu Akik Sulaiman
Batu akik, khususnya jenis Sulaiman, dipercaya memiliki kekuatan spiritual untuk menarik rezeki dan keberuntungan. Energi dari batu ini diyakini dapat memancarkan aura positif yang menarik perhatian dan kepercayaan pembeli.
Cara Penggunaan: Simpanlah batu akik Sulaiman di tempat yang aman di dalam toko, seperti di laci kasir, di etalase, atau di tempat penyimpanan barang dagangan. Penting untuk merawat batu ini dengan baik dan sesekali membersihkannya secara spiritual (misalnya dengan mencucinya di air mengalir atau menjemurnya di bawah sinar bulan purnama).
4. Uang Logam Kuno atau Koin Kuno
Uang logam kuno atau koin kuno dipercaya membawa energi keberlimpahan dari masa lalu. Benda ini diyakini memiliki “ingatan” akan kekayaan dan dapat menarik lebih banyak uang masuk ke dalam usaha.
Cara Penggunaan: Letakkan beberapa koin kuno di dalam dompet kasir atau di dalam kotak uang di toko. Pastikan koin-koin ini bersih dan terawat. Beberapa orang juga menempatkannya di bawah alas meja kasir atau di tempat penyimpanan dokumen penting usaha.
5. Garam Kasar atau Garam Dapur
Garam sering digunakan dalam ritual spiritual sebagai media pembersih dan penarik energi positif. Dalam konteks dagang, garam kasar dipercaya dapat menyerap energi negatif yang membuat toko sepi dan menarik energi positif agar usaha berkembang.
Cara Penggunaan: Taburkan sedikit garam kasar di depan pintu toko setiap pagi atau sore hari, lalu sapu ke dalam. Ada juga yang menempatkan wadah kecil berisi garam di sudut-sudut toko. Garam ini dipercaya dapat “menarik” rezeki masuk ke dalam toko.
Penting untuk diingat: Penggunaan benda-benda penglaris ini harus selalu disertai dengan niat baik, kerja keras, doa, dan keyakinan. Benda-benda ini hanyalah sarana, bukan jaminan mutlak.
Konsistensi dalam pelayanan, kualitas produk, strategi pemasaran yang baik, serta sikap ramah kepada pelanggan tetap menjadi faktor utama penentu keberhasilan usaha. Kepercayaan spiritual ini dapat menjadi pendorong mental positif bagi para pedagang. (*/tur)