PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Perkembangan teknologi komunikasi di satu sisi membawa dampak positif. Namun disisi lain membawa efek negatif. Salah satunya game online.
Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Wilayah Kalteng, Yaya Kumala, mengatakan, kecanduan game online bisa dikatakan sebagai penyakit apabila memenuhi tiga hal.
“Pertama, pemain tidak bisa mengendalikan kebiasaan bermain game. Kedua, mulai memprioritaskan game di atas kegiatan lain. Dan ketiga, terus bermain game meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat,” katanya kepada Kalteng.co, Rabu (2/6/2021) siang.
Lanjutnya, adapun dampak kecanduan bermain game ada beberapa point. Di antaranya, kesehatan mata menjadi terganggu, gangguan motorik, dan nyeri sendi.
Lalu menurunnya tingkat konsentrasi anak, anak menjadi anti sosial (kurang bersosialisasi), masalah komunikasi (asyik pada dunianya sendiri), anak lebih agresif dan cenderung pemarah.
“Tips membatasi anak yang gemar main game. Yaitu tidak menaruh komputer di kamarnya, aktifkan fitur parental control ( kontrol orang tua yg terdapat pada android). Kemudian tegaskan aturan sebelum bermain, beri batas waktu maksimal anak bermain game, ajak komunikasi, alihkan pada kegiatan lebih positif dan ajak permainan edukatif agar teralih dari game onlinenya,” pungkasnya. (oiq)
