Panen Durian Kasongan Tak Maksimal, Harga Jadi Mahal
KASONGAN,kalteng.co– Sejak tahun 2020 hingga tahun ini, hasil panen buah durian di Kabupaten Katingan, tak sebanyak sebelumnya. Pasalnya sejumlah kebun durian yang tersebar di beberapa kecamatan saat ini, banyak yang gagal panen. “Penyebabnya faktor alam. Banyak yang sebelumnya berbunga, tapi gagal,” kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Katingan Yossy, kepada Kalteng Pos, Jumat (22)1).
Untuk buah durian ini, jelas Yossy, memang tergantung dengan kondisi alam. Jika alam tidak mendukung, dipastikan akan sangat mempengaruhi dari hasil kebun durian itu sendiri. “Tempat kami kemarin kan sempat dilanda banjir besar. Begitu juga dengan cuaca. Ini salah satu yang membuat hasil panen durian di tempat kita, jauh menurun dari sebelumnya,” jelasnya.
Pria yang memiliki hobi menunggangi sepeda motor trail ini menyebut, tidak semua kebun durian yang gagal panen tahun ini, maupun tahun sebelumnya. Walaupun kondisi alam tidak bersahabat, tetap masih ada kebun durian warga Katingan yang masih mampu bertahan. “Sekarang kita bisa lihat di kiri kanan jalan di Kasongan ini. Masih ada yang jual. Lagi musim sekarang. Tapi tidak sebanyak dulu,” ungkapnya.
Durian ini sulit untuk diprediksi kapan bisa menghasilkan buah lebih banyak. Sebab menurutnya, seperti yang sudah dia sampaikan sangat tergantung dari kondisi alam. “Harapan kita mudah-mudahan tahun ini buah durian tempat kita tidak gagal, dan bisa menghasilkan buah yang lebih banyak. Sebab ini menjadi salah satu sumber pendapatan bagi warga kita,” terangnya.
Di tempat terpisah, salah seorang warga pemilik kebun durian di Desa Manduing Kecamatan Pulau Malan bernama Tri Okta mengungkapkan, dari beberapa pohon durian yang mereka miliki, rata-rata gagal panen. Pohon yang sebelumnya sempat berbunga, tidak sempat menjadi buah. “Jatuh semua bunganya. Ini mungkin karena banjir besar itu. Biasanya kebun durian ini tiap tahun satu kali berbuah,” ujarnya.
Sementara, penjual durian di Jalan Tjilik Riwut Km 1 arah Palangka Raya mama Devi juga menyampaikan, jumlah buah durian yang mereka jual memang tidak sebanyak dulu. Di mana saat ini dia hanya menerima paling banyak 70 biji durian dari pengumpul. “Saya sudah kurang lebih satu minggu ini jualan buah durian. Ya tidak banyak,” katanya.
Dia juga mengungkapkan, bahwa buah berduri yang dijualnya tersebut, berasal dari kebun warga di Desa Bangkuang dan Desa Hampalam Kecamatan Tewang Sangalang Garing. Di mana buah itu diantar, dengan jumlah yang tidak menentu. Sedangkan untuk harganya sendiri, dia jual untuk ukuran besar diharga Rp100 ribu. Kurang sedang, Rp50 ribu, dan ada juga ukuran kecil dengan jumlah tiga biji dikenakan harga Rp 100 Ribu. “Saya tidak ada menerima dari tempat lain. Buahnya kita dapatkan hanya dari dua desa itu aja,”tandasnya.
Harga buah durian di Palangka Raya juga tak berbeda dengan harga eceran di Kasongan.(eri/ram)