Pemprov Kalteng Maksimalkan DBH DR untuk Rehabilitasi Lahan Kritis

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus berupaya mempercepat rehabilitasi lahan kritis guna menjaga keseimbangan ekosistem di wilayahnya. Salah satu langkah strategis yang di tempuh adalah mengoptimalkan pemanfaatan Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH DR), yang di fokuskan pada pemulihan serta pelestarian hutan secara menyeluruh.
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menegaskan bahwa penggunaan dana ini harus di lakukan secara maksimal agar dapat memberikan dampak nyata terhadap perbaikan lingkungan. Menurutnya, DBH DR akan di alokasikan untuk program-program strategis yang mampu mengatasi degradasi lahan dan meningkatkan keberlanjutan sektor kehutanan.
“Kami ingin memastikan bahwa pemanfaatan DBH DR benar-benar memberikan hasil nyata bagi pemulihan lahan kritis. Oleh karena itu, Dinas Kehutanan telah menyusun berbagai langkah konkret guna mempercepat proses rehabilitasi ini,” ujar Edy Pratowo, Minggu (9/2/2025).
Berdasarkan data Peta Lahan Kritis Nasional 2022, luas lahan kritis di Kalimantan Tengah mencapai 819.682 hektare, dengan 92,16 persen berada dalam kawasan hutan dan 7,84 persen di luar kawasan hutan. Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya rehabilitasi harus segera di lakukan agar degradasi lahan tidak semakin meluas.
“Situasi ini membutuhkan tindakan segera dan terukur. Kami akan mempercepat upaya rehabilitasi, memastikan program-program pemulihan berjalan dengan baik, serta mencegah meluasnya lahan kritis di masa mendatang,” tegas Edy.
Selain langkah teknis, Wakil Gubernur Kalteng juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan dalam menyelamatkan ekosistem hutan. Keberhasilan program rehabilitasi, menurutnya, sangat bergantung pada sinergi yang kuat di antara semua pihak.
“Dengan kerja sama yang terarah dan terkoordinasi, kita dapat mewujudkan sektor kehutanan yang lebih lestari. Kami juga mendorong Dinas Kehutanan untuk terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan keberhasilan program pemulihan lahan kritis ini,” pungkasnya. (pra)
EDITOR : TOPAN






