BeritaKESEHATANNASIONALUtama

Petugas Jagal Hewan Kurban Sebaiknya Mengenali Ciri-ciri Hewan PMK

KALTENG.CO-Penyebaran virus mulut dan kaki (PMK) pada hewan sapi tengah menjadi momok serius di tengah masyarakat, terlebih menjelang Idul Adha 1443 H yang tingga beberapa hari ini.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus ini, sebenarnya pihak-pihak terkait telah melakukan pemeriksaan secara intensif. Tapi, ada baiknya juga warga maupun para petugas penyembelihan atau jagal hewan kurban juga mengenali ciri-ciri hewan yang tertular virus PMK.

Hari Raya Idul Adha tak dapat dipisahkan dengan ibadah kurban. Di sejumlah lokasi, termasuk di Jember, nantinya juga banyak pemotongan hewan kurban. Warga muslim pun sangat dianjurkan untuk mempersembahkan ibadah ini.

Hewan yang dikurbankan tentunya bukan sembarang hewan. Di Indonesia, masyarakat sudah cukup umum berkurban dengan kambing, domba, dan sapi. Mengingat pada saat ini ada penyakit mulut dan kuku (PMK), maka mencermati kesehatan hewan yang akan dikurbankan menjadi bagian penting untuk dilakukan warga.

Lebih khusus pada kambing, domba, dan sapi, masyarakat dianjurkan lebih waspada memilih ketiga jenis hewan tersebut. Anjuran itu karena jumlah hewan yang sakit, khususnya sapi, nyaris mencapai 10 ribu ekor. Jika sebelumnya semua warga harus waspada karena pandemi korona, pada Idul Adha kali ini harus mewaspadai kesehatan hewan.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jember drh Elok Kristanti membenarkan keharusan memilih hewan kurban. Terutama sapi.

Dia pun membeberkan kiat agar pelaksanaan kurban bisa dilakukan dengan aman dan lancar.

“Pertama yang dilihat adalah kondisi kesehatan sapi. Pastikan sapi yang dibeli atau yang akan disembelih sehat. (Kondisinya, Red) normal seperti biasa, tidak ada gejala sakit,” katanya.

Bagi warga yang akan berkurban dengan hewan yang dibeli di pasar atau pada peternak langsung, saat pembelian dianjurkan berhati-hati. “Jika sapinya mengarah pada gejala PMK, lebih baik hati-hati saja saat membeli hewan,” imbuh Elok.

Menurutnya, sapi yang sehat dan bisa dikurbankan yaitu sapi tidak mempunyai kecacatan fisik di setiap organ tubuhnya. “Sapi yang bisa disembelih, salah satu syaratnya tidak cacat,” tegas Kabid Keswan DKPP Jember tersebut.

Menurutnya, syarat berikutnya adalah memastikan sapi cukup umur. Minimal usia sapi mencapai dua tahun.

Lebih jauh, untuk mengetahui hewan yang suspek PMK atau tidak, hal utama yang harus diperiksa adalah bagian mulut sapi atau kambing. Hewan yang suspek PMK biasanya banyak mengeluarkan air liur berbusa di sekitar mulutnya.

“Biasanya hewan yang suspek PMK mengeluarkan busa di mulutnya,” terangnya.

Selanjutnya, melihat kondisi hewan pada bagian area kaki. Biasanya hewan suspek PMK terdapat luka bercak di bagian bawah kaki. “Cara membedakannya berdasarkan gejala umumnya. Seperti nafsu makan turun, lesu, pernapasan cepat, suhu badan tinggi,” tutur Elok.

Kenali Ciri-Ciri Hewan PMK:*

  1. Suhu badan sampai 41 derajat Celsius.
  2. Mulut hewan berbusa dan tidak normal.
  3. Hewan lesu dan kondisinya lemah.
  4. Nafsu makan hewan turun.
  5. Khusus sapi perah, biasanya produksi susu turun.
  6. terdapat luka pada telapak kaki hewan.
  7. Biasanya seperti melepuh di bagian gusi dan lidah.
  8. Jika kondisi parah, kuku hewan ada yang lepas.

SUMBER: Diolah dari berbagai sumber

Ketika beberapa ciri tersebut tidak ditemukan pada tubuh sapi, maka kemungkinan besar sapi dalam kondisi sehat. “Untuk pembeli lebih berhati-hati memilih hewan yang akan disembelih,” pungkasnya.

Sementara itu, Agung Setya Adi, salah seorang peternak hewan kambing menceritakan harga ternaknya masih stabil, menjelang Hari Raya Idul Adha ini dia mematok harga Rp 4 juta untuk kambing bobot 50 kilogram. “Jika hari biasa, Rp 3,5 juta sudah tak lepas,” ujarnya saat ditemui di kandang ternaknya. (Dikutip dari JawaPos.com/tur)

Related Articles

Back to top button