Pusing Daring, Berikut Tips Dampingi Anak Belajar
KALTENG.CO – Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga dan juga Ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI-HIMPSI) Dr Wiwin Hendriani, S.Psi, M.Si berbagi tips bagaimana upaya orang tua menghadapi anak selama proses pembelajaran daring di rumah.
Pasalnya, ke kerasan yang terjadi pada anak selama masa pandemi Covid-19 dominan di lakukan oleh ibu.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Trafficking dan Eksploitasi merinci, anak-anak 23 persen secara fisik mengakui di cubit orang tua. Total 63 persen di cubit ibu, 36 persen oleh kakak, di ikuti dengan ayah sebesar 27 persen.
“Di sini dampaknya luar biasa memberikan highlight ibu menjadi pelaku karena ada efek domino dari beban ganda ibu bahkan multi. Beban mengurus rumah, ada yang bekerja. Belum lagi harus mendampingi belajar anak,” kata Wiwin.
Persoalan Daring Bagi Orang Tua
Cukup Banyak
Meski begitu, kondisi pandemi ini, orang tua di tuntut untuk bisa beradaptasi dengan pembelajaran anak. Berbagai persoalan belajar anak muncul saat belajar. Orang tua pun harus memiliki berbagai strategi meghadapinya.
Alumnus S1 dan S2 Universitas Gadjah Mada itu mengatakan, persoalan pembelajaran daring bagi orang tua cukup banyak. Di antaranya, anak harus beradaptasi terhadap perubahan situasi belajar di rumah dan sekolah. Muncul kejenuhan, problem perilaku.
Persoalan lainnya selama daring, muncul sikap tidak disiplin pada anak. Dalam menghadapi ketidaksiplinan, orang tua harus membuat komitmen baik dengan pendamping di rumah dan anak.
Latih kemandirian belajar, misal dengan membuat jadwal harian, perbanyak diskusi refleksi proses belajar tiap hari, dan lain-lainnya.
“Perlu di ingat proses belajar dapat di lakukan beriring dengan upaya untuk mengoptimalkan perkembangan anak di berbagai aspek, tidak hanya kognitif atau kemampuan akademik.
Karena itu, pendampingan tumbuh kembang anak di masa pandemi perlu di lakukan dengan tepat agar,” kata Wiwin.