PEMKO PALANGKA RAYA

Piala Adipura, Bukti Nyata Kerja Wali Kota

PALANGKA RAYA, kalteng.co – Setelah 26 tahun, akhirnya di bawah komando Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya kembali mendapatkan Piala Adipura.

Bahkan, Pemko Palangka Raya menjadi satu-satunya yang mewakili Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah dalam ajang ini. Keberhasilan ini merupakan bukti atas kerja nyata Fairid Naparin dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Atas penghargaan Adipura Tahun 2022 tersebut, Fairid Naparin mengatakan, selama 26 tahun Palangka Raya tidak meraih adipura bukan berarti kota tidak bagus, namun karena ada beberapa pemahaman yang harus dikembangkan. Sebab kategori penilaian Adipura tidak hanya soal sampah dari rumah masyarakat yang diangkut lalu dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

“Selama ini persepsi kita seperti itu. Nah lambat laun saya beserta seluruh jajaran Pemko mencoba memahami, ternyata untuk meraih Adipura ada di sistem pengelolaan sampahnya dan pemberdayaan terhadap masyarakatnya atau pengurangan sampah timbunan. Jadi dalam penilaian nilai besarnya ada di TPA,” kata Fairid usai menerima penganugerahan Adipura di Jakarta, Selasa (28/2/2023).  

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Berangkat dari hal tersebut, lanjut Wali Kota, Pemko mulai berbenah sejak 2020 lalu meskipun tahun itu mulai merebaknya Covid 19. Semenjak Covid, dia bersama jajarannya berupaya mencicil pekerjaan tersebut. Hal pertama yang dilakukan adalah penataan TPA, kemudian tidak open damping, jalan menuju TPA dibenahi dan melakukan penghijauan.

“Selain itu, di TPA, kami mengupayakan penambahan alat seperti eksavator, loader dan truk pengelolaan sampah, termasuk gas metan yang dihasilkan sampah tersebut disalurkan ke perumahan sekitar TPA,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk memaksimalkan pengurangan timbunan sampah, pihak Pemko juga melakukan pengelolaan dari sampah rumah tangga menjadi dagot, daur ulang dan lain-lain, setelah itu sisanya diantar ke TPA.

“Nilai yang juga cukup penting adalah pengurangan timbunan sampah yang diantar ke TPA, dari sampah rumah tangga. Alhamdulillah Palangka Raya untuk target ini di tingkat nasional diangka 26 persen. Jadi dari hulu ke hilir tertangani. Kami juga menambah depo, TPS 3R, amrol, truk sampah dan tosa,” imbuhnya. 

Meski sudah mendapatkan Adipura, Fairid Naparin merasa semua belum maskimal.

“Tapi kita sudah berprogres dalam sistem pengelolaan persampahan seperti yang dingini pusat, yang menjadi salah satu indikator penilai adipura,” ujarnya. 

“Jadi kenapa Pemko mendapat Adipura, kami berkomitmen tidak hanya kotanya bersih dari sampah, tetapi juga sistem pengelolaan yang tersistem dan bekelanjutan. Hal ini juga karena ada keterlibatan masyarakat dalam mengelola dan mendaur ulang sampah. Selain ada juga ada perda pemerintah yang mengatur tentang penggunaan kantong plastik,” tegasnya.

Ia juga menyebut, keterlibatan masyarakat juga sangat berperan. Maka dari itu, pihaknya kerap memberikan edukasi dan pemahaman, bahwa masyarakat harus bijak membuang sampah dan mengelola sampah dengan baik.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Palangka Raya. Sebab pencapaian ini bukan semata mata kinerja dari Pemko saja, melainkan kesadaran dan dukungan dari masyarakat Palangka Raya. Saya juga berpesan kepada masyarakat agar kedepannya dapat bersama-sama mempertahankan penghargaan adipura ini, namun pada level yang lebih tinggi yaitu adipura kencana,” tandasnya. (hms/aza)

Related Articles

Back to top button