DPRD KOTA PALANGKA RAYA

Arif Norkim Minta Pemko Tambah Anggaran dan Cari Solusi Pembayaran Listrik RSUD Palangka Raya

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, M. Arif, meminta Pemerintah Kota Palangka Raya untuk memberikan perhatian lebih kepada RSUD Kota Palangka Raya, terutama dalam hal penambahan anggaran operasional.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Kemarin kami melakukan kunjungan kerja ke RSUD Kota Palangka Raya dan menemukan sejumlah permasalahan yang dihadapi rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” kata Arif di Palangka Raya, Jumat (28/02/2025).

Salah satu masalah utama yang ditemukan adalah keterlambatan pembayaran tagihan listrik setiap awal tahun, khususnya pada Januari hingga Maret. Hal ini terjadi karena dana yang dianggarkan oleh Pemerintah Kota belum bisa dicairkan pada awal tahun, meskipun rumah sakit tersebut telah menerapkan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang mengandalkan pembiayaan dari pasien untuk operasionalnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Kami meminta Pemerintah Kota Palangka Raya untuk menjalin kerja sama dengan PT PLN terkait masalah ini. Harus ada kebijakan atau toleransi dari PLN dalam pembayaran tagihan listrik, mengingat RSUD ini adalah fasilitas publik yang melayani kesehatan masyarakat, bukan institusi komersial,” ujarnya.

Selain itu, Arif juga meminta PT PLN agar lebih fleksibel dalam memberikan tenggat waktu pembayaran bagi RSUD Palangka Raya, yang saat ini diwajibkan membayar sebelum tanggal 20 setiap bulannya. Menurutnya, pemutusan listrik di rumah sakit dapat berdampak fatal bagi pasien yang sedang menjalani perawatan, terutama bagi mereka yang membutuhkan alat medis berbasis listrik.

“Bayangkan jika ada pasien sakit jantung atau penyakit kronis lainnya yang sedang dirawat, lalu listrik diputus. Itu bisa membahayakan nyawa mereka. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, siapa yang akan bertanggung jawab?” tegasnya.

Di sisi lain, Arif juga menyoroti kondisi kabel listrik yang menjuntai dan semrawut di sekitar RSUD Palangka Raya. Ia meminta PT PLN untuk segera merapikan jaringan listrik tersebut karena dinilai membahayakan masyarakat serta merusak estetika rumah sakit yang telah dibangun dengan baik.

“PT PLN jangan hanya menuntut pelanggan membayar tagihan tepat waktu, tetapi juga harus menjalankan kewajibannya, termasuk merapikan kabel-kabel listrik di sekitar RSUD,” katanya.

Tak hanya itu, Arif juga meminta Pemkot Palangka Raya untuk memperbaiki halaman rumah sakit yang kerap mengalami genangan air dan becek saat hujan.

“Kondisi lingkungan rumah sakit yang bersih dan nyaman tentu akan mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik. Jangan sampai RSUD ini dipandang sebelah mata, padahal fasilitas yang dimiliki sudah sangat baik,” ungkapnya.

Arif menambahkan, RSUD Palangka Raya memiliki peralatan medis yang bahkan tidak dimiliki rumah sakit lain, serta tenaga medis yang sedang meningkatkan kompetensi mereka.

“Saat ini, dari 15 dokter yang ada, sekitar tujuh hingga sembilan orang sedang menjalani pendidikan spesialis. Ini menunjukkan komitmen rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Jadi, sudah saatnya RSUD Palangka Raya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dan semua pihak terkait,” pungkasnya. (pra)

EDITOR : TOPAN

Related Articles

Back to top button