PURUK CAHU,kalteng.co-Empat kecamatan di Kabupaten Murung Raya (Mura) rentan terjadi hotspot. Titik panas menyebar di Kecamatan Murung, Tanah Siang, Laung Tuhup dan Barito Tuhup Raya (Batura). Hal itu disampaikan Kalak BPBD Mura, Kariadi dalam rapat Koordinasi (Rakor) penetapan status siaga bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kabupaten setempat, Rabu (1/9).
Rapat dipimpin Wabup Mura, Rejikinoor. Juga dihadiri dinas terkait serta TNI- Polri dan DAD setempat. Menurut Kariadi, tahun 2020, Mura secara nasional terbanyak titip hotspot yaitu, dengan 134 per hari dengan total 1.102 titik. “Untuk data hotspot tahun 2021 sampai Agustus ada 29 titik hot spot yang muncul,” beber Kariadi.
Wabup menyampaikan, kriteria teknis penentuan status kesiagaan atau darurat Karhutla, berdasarkan penilaian parameter. Diantaranya peringkat bahaya kebakaran, suhu udara, hari tanpa hujan, analisa curah hujan, titik panas, kejadian karhutla dan kondisi asap.
Selanjutnya, puncak musim kemarau di wilayah Murung Raya diperkirakan terjadi pada Agustus dengan sifat hujan normal, sedangkan musim bakar masyarakat yang berladang biasanya dimulai pada September pada saat musim kemarau.
Rejikinoor menyampaikan, di wilayah Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Murung Raya adanya masyarakat adat petani, disarankan Pemkab bersama aparat hukum dan DAD mendahulukan aspirasi masyarakat dan memberikan pemahaman agar tidak berdampak buruk. “Arahan dari tingkat pusat bagi daerahnya yang asapnya tinggi otomatis berpengaruh pada kinerja aparat hukum di daerah,” sebutnya. (dad)
