Kalapas Perempuan Palangka Raya Hadiri Rakor Evaluasi Kinerja dan Pembangunan Budaya Anti Korupsi 2024
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Perempuan Kelas IIA Palangka Raya, Sri Astiana, bersama Kasubag TU, Nubertina, turut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Capaian Kinerja dan Pembangunan Budaya Anti Korupsi Tahun 2024.
Acara yang digelar di Hotel Luwansa, Rabu (21/8/2024), ini dihadiri oleh seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Kalimantan Tengah. Rakor ini merupakan momen penting dalam memastikan kinerja lembaga berjalan optimal dan sesuai dengan visi Kemenkumham.
Rapat dibuka oleh Plt. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Tengah, Joko Martanto. Dalam sambutannya Joko menekankan, bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar rutinitas tahunan.
“Ini adalah upaya strategis untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja di setiap UPT. Pemahaman yang mendalam terhadap capaian target, baik tahunan, triwulanan, maupun bulanan, sangat diperlukan,” tegas Joko di hadapan para peserta.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya tidak hanya mengejar pencapaian kuantitatif, tetapi juga menjaga kualitas dalam setiap aspek kerja.
Salah satu sorotan dalam acara ini adalah pencapaian Lapas Perempuan Palangka Raya yang berhasil meraih lima penghargaan dari Kanwil Kemenkumham Kalimantan Tengah. Penghargaan tersebut meliputi:
- Satuan Kerja dengan Klasifikasi Pemenuhan Data Dukung RKT RB Terbaik (Minim Perbaikan)
- Satuan Kerja Pengelolaan Perencanaan Terbaik
- Satuan Kerja RKA K/L Terbaik
- Satuan Kerja Tata Kelola Kearsipan Terbaik
- Pengelolaan Surat pada Aplikasi Srikandi Terbaik
Penghargaan ini menegaskan komitmen Lapas Perempuan Palangka Raya dalam menerapkan standar kinerja yang tinggi dan budaya anti-korupsi yang kuat. Prestasi ini juga merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran di Lapas yang terus berinovasi dan menjaga integritas.
Dalam kesempatan yang sama, Inspektur Wilayah II Kemenkumham RI, Lilik Sujandi, turut hadir dan memberikan arahan penting mengenai manajemen risiko dan pengendalian internal yang lebih detail. Ia mengajak seluruh peserta untuk memperkuat komitmen terhadap budaya prestasi, meningkatkan kapasitas kompetensi, serta menjalankan pengawasan dan pengendalian secara berjenjang dengan totalitas, integritas, sinergi, dan moralitas sebagai landasan utama.
Rakor ini ditutup dengan sesi foto bersama, menandai soliditas dan komitmen bersama dalam mencapai kinerja optimal dan membangun budaya anti korupsi di lingkungan Kemenkumham Kalimantan Tengah. Acara ini bukan hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga refleksi atas pencapaian yang telah diraih serta rencana perbaikan untuk masa depan. (hum/pra)
EDITOR : TOPAN